Latest Entries »

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

import javax.swing.JOptionPane;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class bil_vibo {
public static void main(String[] args) {
int deret=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(“Masukkan berapa deret Fibonacci: “));
int a=0;
int b=1;
System.out.print(deret+” deret Fibonacci: ” );
for (int i=0;i<deret;i++){
System.out.print(a+” “);
a=a+b;
b=a-b;
}
}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

import javax.swing.JOptionPane;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class bil_prima {
public static void main(String[] args) {
String input =” “;

input = JOptionPane.showInputDialog(“Masukkan bilangan = “);
int a = Integer.parseInt(input);
int b, c, d;
b=1;
c=a-1;
if (a==2) {
JOptionPane.showMessageDialog(null,”Bilangan Prima “);
} else {
while (b<c) {
b++;
d=a%b;

if (d==0) {

JOptionPane.showMessageDialog(null,”Bukan Bilangan Prima “);
break;
} else if (d>0 && b==c) {
JOptionPane.showMessageDialog(null,”Bilangan Prima “);
}
}
}
}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

import javax.swing.JOptionPane;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class bil_pisitif_negatif {

/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
int a = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog(“Masukkan angka ?”));

if(a >= 0){
JOptionPane.showMessageDialog(null, “Bilangan Positif”);
}
else{
JOptionPane.showMessageDialog(null, “Bilangan Negatif”);
}
}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

import javax.swing.JOptionPane;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class bil_ganjil_genap {

/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
String a = JOptionPane.showInputDialog(“Masukkan Angka”);
int aa = Integer.parseInt(a);

if(aa % 2 !=0){
JOptionPane.showMessageDialog(null,”Bilangan Ganjil”);
}
else{
JOptionPane.showMessageDialog(null, “Bilangan Genap”);
}
}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class Array_MultiD {
public static void main(String[] args) {
int[][][] arr3 = {{{10,20,30},{40,50,60}},
{{11,21,31},{41,51,61}},
{{12,22,32},{42,52,62}}};      // ukuran 3 * 6 = 18

System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][0][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][0][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][0][2]);
System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][1][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][1][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[0] : ” + arr3[0][1][2]);

System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][0][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][0][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][0][2]);
System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][1][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][1][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[1] : ” + arr3[1][1][2]);

System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][0][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][0][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][0][2]);
System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][1][0]);
System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][1][1]);
System.out.println(“Nilai arr3[2] : ” + arr3[2][1][2]);
}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class Array2D {
public static void main(String[] args) {
int[][] arrx;              // Cara 1 Array 2 Dimensi
arrx = new int[3][3];

arrx[0][0] = 1;
arrx[0][1] = 2;
arrx[0][2] = 3;

arrx[1][0] = 4;
arrx[1][1] = 5;
arrx[1][2] = 6;

arrx[2][0] = 7;
arrx[2][1] = 8;
arrx[2][2] = 9;

System.out.println(“Nilai arrx[0] : ” + arrx[0][0]);
System.out.println(“Nilai arrx[0] : ” + arrx[0][1]);
System.out.println(“Nilai arrx[0] : ” + arrx[0][2]);
System.out.println(“Nilai arrx[1] : ” + arrx[1][0]);
System.out.println(“Nilai arrx[1] : ” + arrx[1][1]);
System.out.println(“Nilai arrx[1] : ” + arrx[1][2]);
System.out.println(“Nilai arrx[2] : ” + arrx[2][0]);
System.out.println(“Nilai arrx[2] : ” + arrx[2][1]);
System.out.println(“Nilai arrx[2] : ” + arrx[2][2]);

int[][] arry = {{10,20,30},{40,50,60},{70,80,90}}  ;      // Cara 2 Array 2 Dimensi dgn ukuran 3 * 3 = 9

System.out.println(“Nilai arry[0] : ” + arry[0][0]);
System.out.println(“Nilai arry[0] : ” + arry[0][1]);
System.out.println(“Nilai arry[0] : ” + arry[0][2]);
System.out.println(“Nilai arry[1] : ” + arry[1][0]);
System.out.println(“Nilai arry[1] : ” + arry[1][1]);
System.out.println(“Nilai arry[1] : ” + arry[1][2]);
System.out.println(“Nilai arry[2] : ” + arry[2][0]);
System.out.println(“Nilai arry[2] : ” + arry[2][1]);
System.out.println(“Nilai arry[2] : ” + arry[2][2]);

}
}

/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package Source_Coding;

/**
*
* @author Muhammad Khafid F
*/
public class array {
public static void main(String[] args) {
String[] kota;
kota = new String[5];

// Mengisi elemen array
kota[0] = “Jakarta”;
kota[1] = “Bandung”;
kota[2] = “Semarang”;
kota[3] = “Medan”;
kota[4] = “Yogya”;

// Menampilkan elemen array
System.out.println(kota[0]);
System.out.println(kota[1]);
System.out.println(kota[2]);
System.out.println(kota[3]);
System.out.println(kota[4]);
}
}

Artikel-Quw

Si Mariam beli bayam

Belinya lewat depan rumah si kuku

Assalamualaikum

Wahai saudaraku….

Sebelum ana menuliskan beberapa kata atau kalimat mengenai ana. Pertama ana mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang sampai pada saat ini masih memberikan nikmat dan hidayahnya kepada ana. Sehingga ana dapat menyelesaikna tugas PTI ini sebelum waktu yang di tentukan telah habis. Langsung tancap gas ja yah….

Manusia lahir dan berkembang biak di bumi yang beratap langit ini,,,, (“berkembang biak ?? hewan kali ya… hehehe.. just kidding akhi”) menempuh beberapa tahapan dan melalui beberapa proses, yang mana sebuah proses yang sangat lama. Dengan adanya proses itu manusia yang awalnya kecil menjadi besar, awalnya yang  tidak tahu menjadi tahu, dan manusia bisa menentukan mana yang baik dan buruk, sehingga jalan kebenaran selalu menyertainya dan bisa menentukan jalan.

Begitu juga yang terjadi pada diri ana. Ana mempunyai nama lengkap Muhammad Khafid Firmansyah. Ana biasa di panggil kalangan manusia Khafid,,,(“bukan kalangan hewan lho ya….:-)). Ana di lahirkan pada tanggal 11 Juli 1993 di Gresik. Ana adalah anak ke-2 dari pasangan Bapak dan Ibu ana (“Nama product di black list…. Anti virus kaleee di black list segala….! Hehehehe…”) dan ana mempunyai saudara 1 alias setunggal (“kalo bahasa asing… hwahahahaha…”).

Ana menempuh pendidikan mulai dari RA Thoriqul Huda kemudian MI Thoriqul Huda.

Akhirnya pada tahun 2005 ana msuk di MTs Thoriqul Huda (“Satu Produk  dengan RA & MI…Asyik kan….”) banyak hal yang ana temukan  di MTs ini sebelum ana msuk ke SMA. Di MTs Thoriqul Huda  ana mulai di bina untuk menjadi anak yang mandiri yaitu salah satunya ana di jadikan sebagai ketua Osis di MTs Thoriqul Huda (“Plok….Plok…plok…..”) dan menjadi seorang editor Buletin juga. Semenjak jadi ketua Osis ana mulai mengerti bagaimana menjadi seorang pemimpin dan menjadi orang yang di pimpin. Tidak hanya itu tapi pengetahuan dan wawasan ana juga menjadi banyak. Saking giatnya melakukan kegiatan Osis ana sempet nggak ikut pelajaran di kelas tiga sampai 3 bulan (“kok lulus ya….? Takdir.com… hehehe..piss”) tapi ana tetep pergi kesekolah. Meskipun ketinggalan beberapa pertemuan pelajaran tapi ana tidak pntang menyerah untuk belajar di rumah dan kelompok ana. Setelah beberapa bulan ana menjadi sseorang Ketua Osis kini waktunya ana meninggalkan MTs Thoriqul Huda untuk melanjutksn ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi .

Setelah ana menyelesaikan pendidikan di MTs Thoriqul Huda, ana melanjutkan pendidikan di SMA Al-Azhar. Di SMA Al-Azhar ini ana menemukan banyak lagi ilmu pengetahuan. Dan lagi-lagi ana menjadi kandidat sebagai calon Ketua Osis (“wah…eksis.co.id…hehehehe”) tapi di SMA Al-Azhar ini ana tidak menjadi ketua lagi tapi menjadi Bendara (“kalah dukun….! Hahahahah….). selang beberapa hari setelah ana di lantik sebagai Bendara, di kelas ana di jadikan lagi kandidat ketua Kelas yang mana kandidat lawannya adalah saudara (sepupu) ana sendiri. Setelah melewati persaingan yang tidak terlalu sengit (hehehe…) akhirnya perhitungan suarapun di lakukan, setelah beberapa menit berlangsung keputusannya yang menjadi ketuanya adalah saudara (sepupu) ana sementara ana sebagai wakilnya (“pasangan serasi.org…hihihihi…”). Tidak hanya itu saja yang ana dapatkan di SMA Al-Azhar ini, akan tetapi ana memperoleh sesuatu yang sangat banyak mulai dari pelajaran agama yang lumayan banyak juga mata pelajran yang super-duper padat. Contoh kecilnya saja, yang ana dapatkan yaitu setiap hari ana mendapatkan kosa kata bahasa arab dan inggris yang mana kosa kata itu akan di pakai berbicara karena di SMA ini bahasa arab dan inggris yang sangat di unggulkan, sesuatu yang tidak pernah saya temukan sebelumnya. Di SMA ini lebih meningkat, kalo di MTs ana menjadi seorang editor bulletin. Di SMA ana mendapatkan ilmu lagi da nana menjadi seorang editor film documenter (video kegiatan osis, dll).   Dan masih banyak lagi sesuatu yang ana dapatkan tapi sayangnya tidak bisa ana sebutkan satu per satu.

Kini ana menjadi seorang mahasiswa di Universitas Dr.Soetomo yang tentunya bukan lagi sekolahan tetapi kampus. Di kampus tercinta ini tidak hanya dengan satu suku tapi berbagai suku di Indonesia bahkan ada yang dari luar negri. Di kampus inilah pemrosesan untuk diri ana menjadi seorang yang dewasa akan berlangsung. Tidak hanya itu tapi ilmu yang ana dapatkan begitu luas sekali seluas lautan yang ada di bumi (“so sweet….hehehehe….”). Teman-teman yang baik menjadi bagian dari saudara rumah ana, merekalah yang selalu menemani, membantu ana disaat ana membutuhkan atau lagi jenuh mereka yang menghibur ana. Di kampus ana memang bener-bener merasakan bahwa ana adalah manusia social yang  tidak bisa melakukan sesuatu  sendirian tanpabantuan seorang satupun. Ana bener-bener bersyukur kepada Allah SWT telah di ketemukan dengan teman-teman yang baik dan juga Dosen yang baik. Sampai ana lulus kuliah nanti merekalah yang akan menemani ana. Dengan berjalannya waktu sebuah rencana telah ana siapkan buat hari esok nanti.

Sampai di penghujung acara (“nge-blog.ac.id…. huhuhuhu….) terimakasih telah membaca tulisan ini. Saran dan kritik ana butuhkan untuk membantu menyempurnakan tulisan ana yang lain.

“Jika kiita bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu hal maka kita akan mendapatkannya”.

Burung irian

Burung Cendrawasih

Cukup Sekian

Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh.

Jika Anda dapat berhenti sejenak kemudian memikirkan tentang kehidupan Anda, Anda akan menyadari bahwa semua ingatan Anda walaupun mungkin terdiri atas beberapa dekade, akan berarti sebagai perbincangan beberapa menit saja. Apa yang pernah Anda pikir penting, atau yang benar-benar Anda kejar, atau yang coba Anda hindari, kini semuanya adalah bagian dari masa lalu. Apa pun yang mengingatkan kita pada pikiran-pikiran dan perasaan ini, itu hanyalah kenangan.

Bagaimanapun juga, dalam pandangan Allah, setiap kata yang Anda ucapkan dan setiap pikiran yang terlintas dalam benak Anda telah diketahui-Nya. Setelah mati, di mana masing-masing manusia telah ditetapkan waktunya, rekaman setiap tindakan kita akan dibeberkan di hadapan kita. Yang akan terlihat dari kehidupan kita hanyalah terdiri atas detik demi detik, tanpa terlewat satu bagian kecil pun. Dalam pandangan Allah, tak ada rincian hidup kita yang terlupakan.

Jika dalam setiap aspek kehidupan, Anda menghabiskan hidup dengan berserah diri kepada kekuasaan mutlak Allah, menerima tujuan penciptaan-Nya, kemudian menyadari kebaikan dalam segala hal, serta sadar akan kesempurnaan dalam setiap rencana Ilahiah yang ditetapkan oleh Allah, Anda dapat memastikan bahwa hasil akhir Anda akan baik.

Hal itu karena di saat kematiannya, manusia dihadapkan pada dua pilihan. Jika yang satu telah dijalankan dengan nilai-nilai yang dinyatakan oleh Allah, ia akan mendapatkan keselamatan abadi. Jika tidak, ia kan menderita kesengsaraan tak berujung. Akhlaq yang Allah meminta kita untuk melaksanakannya adalah berupa rasa syukur terhadap-Nya dalam setiap hal, tak peduli bagaimanapun kondisi dan keadaannya. Allah menginginkan agar kita meyakini bahwa pasti ada kebaikan dalam segala hal yang menimpa kita dengan menyadari bahwa semua itu berasal dari Allah.

Menerima apa pun yang menimpa kita dan meyakini bahwa ada kebaikan dalam setiap kejadian walaupun tampaknya merugikan, bahkan malah bersyukur untuk semua itu, bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Ia adalah kebenaran yang disadari melalui pemahaman akan kebesaran dan keagungan Allah. Seseorang hanya perlu mengenal Tuhan-Nya-Pencipta alam semesta-dan peristiwa apa pun yang terjadi di dalamnya serta bersyukur atas semua itu.

Sejak pertama kali seseorang membuka matanya di dunia, Allahlah yang menetapkan setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Allahlah Yang Mahakuasa, Mahabijaksana, dan Mahaadil. Semua diciptakan Allah dalam rangka memenuhi rencana-Nya dan untuk tujuan Ilahiah, sebagaimana difirmankan Allah dalam sebuah ayat Al-Qur`an, “Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (al-Qamar: 49) Dalam cahaya kekuasaan dan kehebatan Allah yang tiada batasnya, manusia hanyalah makhluk yang lemah. Tanpa kemurahan dan kasih Allah, ia tidak akan bisa bertahan. Melalui kemampuannya untuk memahami dan mempertimbangkan, manusia dapat memahami sesuatu hanya seluas apa yang diizinkan Penciptanya. Adalah sebuah keharusan bagi kita untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan maksud-maksud Ilahiah yang telah ditetapkan-Nya. Apa pun yang kita alami dalam hidup ini, kita harus tetap ingat bahwa Allah adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta dan Dia mengetahui, melihat, dan mendengar apa yang tidak dapat kita ketahui, lihat, dan dengar; dan bahwa Allah mengetahui sesuatu yang akan terjadi dan tidak kita sadari. Demikianlah, kita menyadari bahwa Allahlah yang menyebabkan terjadinya setiap peristiwa sesuai dengan tujuan ilmiah, yaitu untuk kebaikan kita.

Dengan meyakini hal ini, kita akan memiliki pandangan yang lebih baik. Dengannya, kita merasa bersyukur atas segala yang terjadi pada diri kita. Dengan kata lain, seseorang akan berupaya untuk melihat kebaikan dalam segala sesuatu yang didengarnya, dilihatnya, dan menimpanya. Dalam setiap fase kehidupannya, ia akan memahami kehidupan ini secara benar dan tepat. Ia dapat membuat keputusan yang benar antara apa-apa yang ditawarkan kepadanya. Dalam Al`Qur`an digambarkan, “Sesungguhnya, Kami telah menunjukkan jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (al-Insaan: 3) Kehendak manusia dan kehendak Allah mencapai hasil akhir yang mulia, yakni kehidupan abadi di surga.

Tujuan buku ini adalah untuk menebarkan indahnya cahaya kehidupan dengan menyadari bahwa ada kebaikan dalam setiap fase waktu dan peristiwa yang dialami seseorang, serta untuk mengingatkan diri kita akan keberkahan pandangan hidup ini, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan memaparkan apa-apa saja yang menghalangi seseorang untuk melihat kebaikan, buku ini dapat menolong dari “kematian” menuju cara berpikir yang diajarkan oleh Islam. Buku ini ditulis untuk mendorong seseorang agar mengadaptasi prinsip-prinsip moral yang dengannya, ia dapat berkata, “Ada kebaikan di dalamnya.” Tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan hati. Ia menunjukkan kesabaran dalam menghadapi kesulitan dengan penuh ketundukan dan rasa syukur, bukan hanya terus-menerus menderita dalam situasi demikian. Mengingatkan satu sama lain tentang kesempurnaan takdir yang telah dituliskan oleh Allah adalah ajakan bagi semua kaum mukminin agar menikmati indahnya penyerahan diri pada kebijaksanaan Allah yang tak terhingga.

Banyak orang yang tidak beriman kepada al-Qur’an sekalipun mereka mengaku sebagai orang yang beriman. Mereka menghabiskan hidup mereka dengan berpegang pada khayalan, dan kehidupan mereka menyalahi al-Qur’an, bahkan mereka menolak al-Qur’an sebagai pembimbing mereka. Padahal, hanya al-Qur’an yang memberikan pengetahuan yang benar dalam masa kehidupan ini kepada setiap orang, dan al-Qur’an menjelaskan rahasia-rahasia penciptaan Allah dengan penjelasan paling benar dan paling murni. Informasi apa pun yang tidak berdasarkan pada al-Qur’an adalah informasi yang tidak benar, dengan demikian informasi tersebut merupakan tipuan dan khayalan. Dengan demikian, orang-orang yang tidak berpegang pada al-Qur’an hidupnya dalam keadaan mengkhayal. Di akhirat, mereka akan dilaknat selama-lamanya.

Dalam al-Qur’an, juga dalam shalat, perintah, larangan, dan akhlak yang baik, Allah menjelaskan berbagai rahasia kepada umat manusia. Sesungguhnya semuanya ini merupakan rahasia penting, dan mata yang mau memperhatikan dapat menyaksikan rahasia-rahasia ini di dalam hidupnya. Tidak ada sumber lain selain al-Qur’an yang dapat menjelaskan rahasia-rahasia ini. Al-Qur’an adalah sumber istimewa bagi rahasia-rahasia ini, sehingga siapa pun orangnya, betapapun ia orang yang cerdas dan melek huruf tidak akan pernah menemukan rahasia-rahasia ini di tempat lain.

Jika sebagian orang tidak dapat memahami pesan-pesan yang tersembunyi dalam al-Qur’an, sedangkan orang lain dapat memahaminya, ini merupakan rahasia lain yang diciptakan oleh Allah. Orang-orang yang tidak mengkaji rahasia-rahasia yang diwahyukan dalam al-Qur’an hidup dalam keadaan menderita dan berada dalam kesulitan. Ironisnya, mereka tidak pernah mengetahui penyebab penderitaan mereka. Dalam pada itu, orang-orang yang mempelajari rahasia-rahasia dalam al-Qur’an menjalani kehidupannya dengan mudah dan gembira.

Sebabnya adalah karena al-Qur’an itu jelas, mudah, dan cukup sederhana untuk dipahami oleh setiap orang. Dalam al-Qur’an, Allah menyatakan sebagai berikut:

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Kami telah menurunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.s. an-Nisa’: 174-75).

Namun demikian, kebanyakan manusia, meskipun mereka sanggup memecahkan masalah yang sangat sulit, memiliki pemahaman dan mampu mempraktikkan filsafat yang sangat membingungkan, ternyata tidak mampu memahami hal-hal yang jelas dan sederhana yang terdapat dalam al-Qur’an. Sebagaimana tetah dijelaskan dalam buku ini, persoalan ini merupakan rahasia yang penting. Di samping tidak mampu memahami sifat dunia yang sementara, hari demi hari orang-orang seperti ini semakin dekat kepada kematian yang tak dapat dielakkan. Rahasia-rahasia dalam al-Qur’an merupakan rahmat bagi orang beriman, dan di sisi lain, al-Qur’an memberikan ancaman bagi orang-orang kafir, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Allah menjelaskan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:

“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu hanyalah menambah kerugian bagi orang-orang yang zalim.” (Q.s. al-Isra’: 82).

Buku ini membicarakan tentang persoalan-persoalan yang berhubungan dengan ayat-ayat yang telah diwahyukan Allah kepada manusia sebagai suatu rahasia. Ketika seseorang membaca ayat-ayat ini, dan perhatiannya tertuju kepada rahasia-rahasia yang terkandung dalam ayat ini, maka yang harus ia lakukan adalah berusaha mengetahui maksud Allah di balik berbagai peristiwa, lalu memikirkan segala sesuatunya berdasarkan al-Qur’an. Maka, orang-orang pun akan menyadari dengan kesadaran yang mendalam tentang rahasia-rahasia tersebut, sehingga al-Qur’an akan mengendalikan kehidupan mereka dan kehidupan orang lain.

Semenjak orang bangun pada pagi hari, wujud dari rahasia-rahasia yang diciptakan Allah ini dapat dilihat. Untuk memahami rahasia-rahasia ini, yang ia perlukan hanyalah selalu memperhatikannya, berpaling kepada Allah, dan bertafakur. Maka, ia akan menyadari bahwa hidupnya sama sekali tidak tergantung pada hukum-hukum yang merugikan sebagaimana yang dipakai banyak orang, dan ia akan menyadari bahwa satu-satunya kekuasaan dan hukum yang dapat dipercaya hanyalah hukum Allah. Ini merupakan rahasia yang sangat penting. Tidak ada kebaikan di dalam aturan-aturan dan praktik-praktik yang digunakan kebanyakan orang selama berabad-abad yang dianggap sebagai kebenaran yang pasti. Sesungguhnya, orang-orang ini telah tertipu. Kebenaran adalah apa yang dinyatakan dalam al-Qur’an. Siapa pun yang membaca al-Qur’an dengan ikhlas, lalu memikirkan berbagai peristiwa berdasarkan al-Qur’an dan iman, dan mendekatkan diri kepada Allah, ia akan melihat dengan jelas rahasia-rahasia ini. Perbuatan inilah yang akan memberikan pemamahan yang lebih baik bahwa Allah adalah Yang Maha Esa Yang mengendalikan setiap makhluk, hati, dan pikiran, sebagaimana pernyataan Allah dalam sebuah ayat:

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Q.s. Fushshilat: 53).